Sebagai negara yang terdiri atas beragam
suku bangsa, maka setiap daerah di Indonesia mempunyai pakaian adat
tradisional dengan ciri khas tersendiri. Jenis pakaian ini biasanya
digunakan pada acara-acara tertentu lebih dominan digunakan untuk
keperluan upacara pernikahan. Pakaian daerah yang dikenakan oleh
pengantin wanita dalam adat Gorontalo disebut dengan nama Biliu yang
terdiri atas blus dan rok panjang yang memperlihatkan ayuwa (sukap) dan
popoli (tingkah laku), termasuk sifat dan pembawaan didalam lingkungan
keluarga. Sedangkan pakaian adat yang dikenakan oleh mempelai pria
diberi nama Makuta.
Sumber : http://arya616.wordpress.com/
Pelengkap busana pengantin wanita
gorontalo secara garis besar terdiri atas baya lo boute, tuhi-tuhi,
lai-lai, buohu wulu wawu dehu, kecubu (lotidu), etango, pateda, dan
luobu.
Baya Lo Boute
Baya lo boute merupakan ikat kepala yang
digunakan oleh wanita sebagai simbol bahwa wanita telah didiikat dengan
suatu tanggung jawab sebagai seorang istri.
Tuhi-Tuhi
Tuhi-tuhi artinya gafah berjumlah
sebanyak 7 buah. Tuhi-tuhi diibaratkan sebagai 2 kerajaan yang
bersaudara yaitu Hulontalo dan limutu (Gorontalo dan Limboto ) serta 5
kesatuan kerajaan yaitu Tuwawa, Limutu, Hulontalo, Bulonga dan Atingola.
Sumber : http://www.pilarsulut.com/
Lai-Lai
Lai-lai merupakan bulu unggas berwarna
merah putih yang diletakkan tepat diatas ubun-ubun sebagai perlambang
keberanian, kesucian dan budi pekerti yang luhur.
Buohu Wulu Wawu Dehu
Buohu wulu wawu dehu adalah aksesoris berupa kalung bersusun yang menggambarkan ikatan kekeluargaan.
Sumber : http://www.fotografindo.com
Kecubu (Lotidu)
Kecubu (Lotidu) merupakan hiasan yang
diletakkan pada bagian dada sebagai ambaran sifat taqwa serta iman yang
kuat seorang wanita dalam menghadapi segala cobaan.
Etango
Etango adalah ikat pinggang yang
digunakan sebaai isyarat agar seseorang memaknai arti hidup sederhana,
makan barang yang halal dan menghindari yang haram.
Sumber : http://yusangriyapengantin.com
Pateda
Penunaan pateda atau sepasang gelang
lebar yang melilit rapat pada kedua pergelangan tangan dapat diartikan
sebagai pengekang tindak¬an-tindakan yang tidak terpuji aar tidak
melanggar hukum yan berlaku dalam adat setempat.
Luobu
Luobu merupakan hiasan kuku yang hanya
dikenakan pada jari manis dan jari kelingking dari kedua belah tangan
kiri dan kanan. Hiasan yang dipakai pada jari manis pertanda budi yang
luhur sedangkan pada jari ke¬lingking mengingatkan manusia agar
melaksanakan pekerjaan dengan penuh ketelitian.
Sumber : http://www.memobee.com/
Pelengkap busana pengantin pria gorontalo secara garis besar terdiri atas tudung makuta, bako, dan pasimeni.
Tudung Makuta
Tudung makuta atau dikenal dengan nama
lain laapia-bantali-sibii merupakan hiasan pada bagian kepala berbentuk
bulu unggas yang letaknya menjulang keatas dan terkulai kebelakang
sebagai simbol bahwa seorang pria yang berkedudukan tinggi harus
berperangai halus dan lembut seperti bulu unggas.
Bako
Hiasan ini diletakkan pada pada bagian
garis leher dengan 2 tali terurai, yang mengandung pengertiannya sama
halnya dengan kalung bersusun yang dikenakan oleh pengantin wanita.
Pasimeni
Hiasan pada baju ini digunakan untuk menggambarkan kekeluargaan yang luas dan penuh dengan kedamaian.
Sumber : http://yusangriyapengantin.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar