Kamis, 23 April 2015

Jambi

Melayu Jambi adalah sebutan untuk orang Melayu yang mendiami daerah sepanjang sungai Batang Hari, Provinsi Jambi.

Pada wanita berpakaian sehari-hari pada awalnya hanya dikenal dengan kain dan tanpa lengan shirt.While pria memakai celana setengah segmen yang melebar di betis dan biasanya berwarna hitam, sehingga gerakan yang lebih fleksibel dalam kegiatan sehari-hari. Pakaian untuk pria ini dilengkapi dengan kopiah sebagai headgearClothes Upacara Pernikahan

Dalam perkembangan selanjutnya dikenal dengan pakaian adat. Pakaian adat lebih mewah dari pakaian sehari-hari dihiasi dengan sulaman benang emas dan penggunaan perhiasan sebagai pelengkap.

A. Pakaian Pria tradisional

 
Pria Melayu Jambi dalam pakaian tradisional memakai track di kepalanya.Lacak terbuat dari: beludru merah dengan kertas tebal untuk membuatnya dalammnya keras. Tutup kepala memiliki dua bagian yang menjulang tinggi, dengan julangan yang lebih tinggi di depan.

 
Sebagai hiasan ada lukisan flora dari daun, tangkai bunga yang akan mekar klan. Tepi sisi kanan diberi runci tali lukisan, yang diimbangi dengan runci bungo penempatan di sebelah kiri. Bunge adalah runci putih dirangkai dengan benang, dapat berupa bunga asli atau replika. Gaunnya disebut lengan panjang kemeja kurung tanggung jawab. Disebut tanggung jawab karena panjangnya hanya sedikit di bawah siku tidak sampai ke pergelangan tangan.
Ini berarti seseorang harus klan gesit cekatan dalam melakukan pekerjaan apapun. Bahannya terbuat dari beludru merah bersulam benang emas. Tengah ada ditaburi bunga atau bunga motif tagapo dan melati bunga, sedangkan tepi termotivasi bunga berurutan atau rebung. Menutupi bagian bawah yang disebut cangge (celana).
Bahan itu dari beludru yang dilengkapi dengan tali sebagai ikat pinggang. Ini adalah adat di Jambi mengenakan sarung songket melilit pinggulnya. Tutup dada disebut dada teratai, karena berbentuk seperti bunga teratai yang menyerupai dipasang melingkar leher kerah. Kedua tangan bahu dihiasi lampu kilat gelang terbuat dari logam dicelup kuning berlukiskan.This naga naga lukisan menyiratkan bahwa seseorang telah memberikan kekuasaan tidak boleh terganggu. Demikian pula dikenakan sling yang melintasi body yang terbuat dari songket warna merah keunguan sebagai sepasang sarung tangan kain dengan klan estafet berurutan bunga. Pinggang dihiasi dengan syal merah muda tipis yang pada akhir lobus-lobus berujung dengan kuning.
Untuk memperkuat pinggang digunakan berupa tertunda rantai dengan sabuk sebagai kepala terbuat dari logam. Fitting lainnya adalah sandal klan keris. Biasanya dimasukkan dalam perut miring ke kanan melambangkan kebesaran serta tindakan pencegahan. Sementara sandal atau sepatu dalam bentuk setengah sepatu berfungsi untuk melindungi kaki saat berjaalan.
B. Pakaian adat Perempuan
 
Pakaian untuk wanita terdiri dari sarung songket dan selendang songket warna merah. Bajunya disebut baju bersulam benang emas tanggung jawab kurung dengan bunga melati motif hias, bunga tagapo, dan rebung.
Tutup disebut pesangkon kepala terbuat dari kain beludru merah dengan kardus batin diberikan sehingga hard.there juga menyebutkan duri pandan karena pada bagian depan tutup kepala yang diberi hiasan logam kuning pandan berduri. Untuk lebih mempercantik bordir emas dengan pecahnya melati bunga.
Kelengkapan pakaian wanita lebih dari yang dipakai oleh laki-laki. Pada wanita mengenakan anting-anting atau antan dengan motif kupu-kupu atau gelang banjar. Kalung terdiri dari tiga jenis, yaitu kalung jejak, Jayo kalung atau gelang dan kalung rantai bertingkat sembilan. Pada jari-jarinya terpasang cincin dan cincin rusa kenyang lintah atau capung.
Jumlah gelang yang digunakan sebagian besar termasuk gelang berkedip setiap lengan bahu dua. Masih ditambah dengan gelang kano, cincin dan gelang buku beban datar. Semua yang di pasang di lengan. Memuat buku khusus bahan gelang berasal dari permata putih. Adapun gelang kaki memakai dan gelang Nago betapo ular melingkar. Disebut demikian karena bentuknya yang menyerupai naga tidur di dongeng klan ular melingkar membentuk bulatan.
Sementara unsur kelengkapan lainnya seperti teratai dada (dada), tertunda dan ikat pinggang (sabuk), syal, dan sandal hampir sama dengan pria usang. Perbedaannya membentuk motif yang lebih besar di dada dan menunggu teratai.



Source
http://pecintabudayajambi.blogspot.com/p/pakaian-adat-jambi.html
http://twicsy.com/i/sXrLoc 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar